menerapkan program e-sport

Sekolah yang Menerapkan Program E-Sport Dalam Pembelajarannya

Siapa sangka kalau di sekolah juga ada yang menerapkan program e-sport? Mungkin kamu masih asing mendengarnya, sangat wajar jika program cabor fisik di sekolah. Tentunya ini menjadi hal yang baru.

Walaupun game elektronik ini kerap bagi beberapa orang yang belum memahami menyebutnya untuk dipakai bermain-main. Padahal dapat dijadikan profesi yang kelak nantinya bisa kamu coba melalui intensitas latihan dan kefokusan.

Baca Juga : Ini Dia Artis Cilik Indonesia yang Semakin Sukses di Tahun 2022

Sekolah yang Menerapkan Program E-Sport

Hal ini tidak membuang-buang waktu jika kamu nantinya menekuninya. Anggapan-anggapan tersebut justru bisa ditepis dengan prestasi, lewat kemenangan meraih juara. Telah kami rangkum sekolah yang ada program e-sport, simak pembahasannya.

1. Garnes Vidaragaande Skule Norwegia

Garnes Vidaragaande Skule ialah salah satu SMA di Norwegia. Sekolah ini menjadi salah satu pendidikan yang berani dan mampu memasukkan cabor tersebut masuk ke dalam kurikulumnya.

Hingga siswa-siswanya wajib untuk belajar olahraga elektronik itu dalam lima jam setiap pekannya. Kegiatan tersebut pastinya menjadi perbedaan sekolah ini dengan sekolah lainnya karena tidak memasukkan cabor e-sport kurikulum pembelajaran.

2. Universitas Columbia di Amerika Serikat

Tak kalah dengan Norwegia, Columbia College, salah satu Universitas di Amerika Serikat yang mengubah ruang ganti pemain sepak bola. Diganti menjadi ruangan olahraga elektronik dilengkapi komputer serta alat pendukung lainnya.

Salah satu petinggi di kampus tersebut, sempat ditantang oleh siswanya untuk bermain game. Sampai akhirnya membuat petinggi ini mulai memikirkan untuk menerapkan program e-sport di kampus.

3. California University

Sama dengan Columbia College, University of California berasal dari Amerika Serikat yang berani memasukkan kurikulum cabor digital itu. Universitas tersebut ada program e-sport diperuntukkan bagi mahasiswa ataupun mahasiswi di kampus.

Sampai akhirnya pengembang game Fortnite dan Riot Games mendukung adanya program dalam kurikulum. Selanjutnya mendonasikan uang untuk kampus, seperti Riot Games yang membuat warnet (warung internet) dilengkapi alat PC tercanggih.

4. Sekolah Bina Bangsa di Malang

 

Bina Bangsa yakni sekolah yang terletak di Malang, menjadi salah satu pendidikan yang berani menerapkan program e-sport di Indonesia. Pendidikan tersebut menilai bahwa industri game bersifat positif.

Bukan hanya dinilai negatif dari perkembangan gamenya, melainkan dalam hal melatih fokus dan mengatur cara yang baik dalam bermain. Selain itu, murid juga dapat mengatur waktu dalam permainannya.

Ada saatnya untuk belajar, untuk melatih kemampuan game, namun perlu juga mengatur waktu istirahat mereka. Ketiganya harus seimbang dalam mengatur waktunya lebih terkoordinir dengan baik.

5. SMA 1 PSKD Jakpus

Sama seperti Kota Malang, daerah Jakarta Pusat nyatanya telah menerapkan program e-sport. Sejak tahun ajaran 2016/2017, SMA 1 PSKD Jakpus ini mempunyai pembelajaran mengenai cabor tersebut yang diperuntukkan bagi muridnya.

Harapan pihak sekolah bagi siswa sesudah menempuh pendidikan di situ adalah bisa mencapai profesi di bidang ini. Sehingga mempunyai pekerjaan pada bidang e-sport dan menorehkan prestasi dengan mengharumkan nama Indonesia.

Game yang dikompetisikan dalam cabang olahraga e-sport menjadi program pembelajaran di sekolah itu. Contohnya game DOTA2, League of Legends, sampai Vain Glory juga dilatih di SMA 1 PSKD kota Malang.

menerapkan program e-sport

6. Spire Academy Amerika

Spire Academy adalah SMA di Amerika Serikat yang berhasil meluncurkan atlet terkenal. Tahun 2020, sekolah ini meluncurkan divisi e-sport full time melalui program-programnya sebagai bentuk terobosan baru.

Hal ini tentunya dirancang dalam memberikan pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan bagi siswanya sehingga kelak nantinya bisa bekerja dalam bidang tersebut. Siswa difasilitasi dengan dukungan administratif terbaik dalam melatih kemampuannya.

Menepis stigma buruk dari Sebagian orang tua, sekolah di atas justru tak memandang dunia game ini negatif. Jadi dengan sekolah yang menerapkan program e-sport, diketahui bahwa ini bisa dijadikan profesi.

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *